Bagong Kussudiardja : Seni Adalah Mesin Waktu

Dokumentasi Bagong Kussudiardja bersama karya lukisannya (sumber: psbk.id)

JAGATBUDAYA.com - Bagong Kussudiardja merupakan sosok maestro seni yang memberikan banyak pengaruh pada perkembangan seni di Indonesia, terutama di wilayah Yogyakarta. Bagong Kussudiardja lahir pada 9 Oktober 1928 dengan garis keturunan Keraton Yogyakarta. Tumbuh di keluarga Keraton membuat Bagong Kussudiardja atau yang akrab disapa BK itu dekat dengan dunia seni. BK tidak hanya dikenal sebagai koreografer, tetapi juga aktor, penulis, dan pelukis yang hidup pada masa orde lama hingga reformasi.

Dilansir dari artikel yang diunggah oleh Indonesian Visual Art Archive, BK memulai kariernya sebagai seniman dengan menjadi penari jawa klasik pada tahun 1954 di Yogyakarta. Kiprahnya di dunia seni memberikan pengaruh yang besar bagi perkembangan seni di Indonesia. Lebih dari 1.000 koreografi tari bentuk tunggal maupun massal telah ia ciptakan. Selain itu, karya lukisan BK juga telah banyak dipamerkan baik di event nasional maupun internasional. Melalui karya-karyanya tersebut, BK meraih berbagai penghargaan diantaranya Medali Emas dari Paus Paulus VI (1973), Satya Lencana Dwija Setia (1975), Medali Emas yang diberikan oleh Pemerintah Bangladesh (1981), dan berbagai penghargaan lainnya.

Bagong Kussudiardja menempuh pendidikan seni secara formal di Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) yang sekarang menjadi Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan tari modern di Martha Graham, New York, Amerika Serikat. Dengan latar belakang pendidikannya itu, BK berani melakukan pembaharuan seni dengan menyatukan tarian klasik Jawa bergaya Yogyakarta dengan teknik balet. 

Padepokan Seni Bagong Kussudiardja

Dedikasi Bagong Kussudiardja pada kesenian melahirkan ruang inklusi bernama Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) yang didirikan pada tahun 1975. PSBK menjadi tempat pendidikan seni non formal yang mengambil konsep pendidikan seperti pesantren dengan nilai-nilai kekeluargaan. Para siswa atau cantrik-mentrik mendalami ilmu kesenian sekaligus mengasah kecerdasan sosial agar dapat berkontribusi pada perkembangan masyarakat. 

Saya selalu punya keinginan untuk menanamkan rasa bertanggung jawab kepada mereka yang belajar di Padepokan. Agar mereka merasa perlu buat mengabdikan diri kepada masyarakat dan kemanusiaan, demi atau dengan perantaraan kesenian. Itulah tujuan Padepokan,alm. Bagong Kussudiardja dalam profil Bagong Kussudiardja psbk.id.  

Saat ini PSBK dikelola oleh Jeannie Park sebagai ketua yayasan. Di bawah kepemimpinannya, Padepokan Seni Bagong Kussudiardja banyak mengadakan workshop yang membawa kemanfaatan untuk seni dan sesama manusia. “Menjadi seniman atau profesi lain, dasar utamanya adalah orang yang confident, percaya diri. Banyak workshop yang dilakukan di sini melalui kekuatan seni untuk melahirkan kekuatan diri,” jelas Butet Kertaredjasa, dewan pembina yayasan PSBK pada program Mubeng Beteng TVRI Yogyakarta. 

Arsip karya Bagong Kussudiardja saat ini dipamerkan di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) yang beralamat di Desa Kembaran, Tamantirto, Kasihan, Bantul. Dalam ruang pameran itu, terdapat karya fotografi peristiwa, foto bersejarah dengan tokoh dunia, arsip berita media, catatan kerjasama, rancangan pola lantai koreo tari ciptaan BK, dan maha karya lainnya. Pameran berjudul “Ruang Waktu Bagong Kussudiardja” tersebut sekaligus menjadi penghormatan besar bagi Bagong Kussudiardja yang telah wafat pada 15 Juni 2004. 


Penulis : Agus Ninja Nurul Chikam

Editor   : Anisah Kurnia Rahmawati


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama