Halim HD, Penjaga Warisan Budaya Lewat Pena dan Aksi

Foto Halim HD seorang networker budaya kelahiran 1951 yang berperan penting bagi dunia kebudayaan Indonesia. (Sumber website studioplesungan.org)


JAGATBUDAYA.com - Halim HD adalah sosok yang tak bisa dipisahkan dari dunia kebudayaan di Indonesia. Sebagai seorang networker kebudayaan atau orang yang aktif membuat jaringan antar seniman, Halim telah mengabdikan hidupnya untuk merawat serta mengembangkan warisan budaya Nusantara. Melalui karya-karyanya, pria bernama asli Liem Goan Lay ini memperkenalkan kebudayaan Indonesia kepada dunia, sekaligus memberikan perspektif kritis terhadap tantangan yang dihadapi oleh masyarakat adat dan tradisi lokal di era modernisasi.


Lahir pada 25 Juni 1951 di Serang, Banten, Halim tumbuh di keluarga dengan latar belakang pedagang sekaligus petani. Halim sempat dipercayai oleh ayahnya untuk mengelola sebuah gudang, tetapi Halim lebih memilih untuk fokus menggeluti dunia seni. Namun karena kegemarannya membaca buku-buku filsafat, Halim sempat tertarik menjadi seorang detektif atau filsuf. Sampai akhirnya ia melanjutkan kuliah di Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada, tetapi kemudian keluar pada tahun 1977.


Sebagai penulis yang produktif, Halim kerap mengangkat isu-isu kebudayaan yang jarang dibicarakan, seperti marginalisasi masyarakat adat dan pengaruh modernitas terhadap budaya tradisional. Ia juga sering berkolaborasi dengan seniman dan peneliti lainnya dalam berbagai proyek kebudayaan, termasuk pameran seni dan seminar kebudayaan yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat luas tentang pentingnya warisan budaya.


Tahun 1984, Halim bersama dengan Arief Budiman dan Ariel Heryanto menyelenggarakan sarasehan kesenian bertajuk Sastra Kontekstual di Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT). Tetapi karena saat itu Orde Baru, dan Arief Budiman serta Ariel Heryanto sedang diincar, akhirnya acara tersebut dipindahkan ke Monumen Pers. Halim sendiri juga sering menjadi incaran aparat, tetapi hal tersebut tidak menggoyahkan aktivitasnya di dunia seni.


Dilansir dari borobudurwriters.id, Halim dikenal gemar mengeksplor berbagai daerah hingga kota kecil untuk bertemu dengan kalangan seniman dan memprovokasi kegiatan kesenian di daerah tersebut. Ia juga banyak membuat kegiatan kesenian di Surabaya sampai Makassar. Pada tahun 1980-an, Halim berkiprah di Taman Budaya Jawa Tengah yang berada di Solo. Di sana, ia dan Murtidjono (pemimpin TBJT saat itu) mendinamisir acara-acara kebudayaan. TBJT pun kian semarak dan menjadi tempat persinggahan pementasan teater-teater dari kota lain.


Halim pernah menjadi editor di Antologi Bulaksumur-Malioboro bersama Linus Suryadi AG dan Slamet Riyadhi. Pada tahun 1983-1988, Halim bersama sejumlah lembaga swadaya masyarakat dan Philippines Educational Theater Associaton (PETA) mengorganisasikan workshop teater dan sastra untuk masyarakat pedesaan di berbagai kota di Jawa. Halim juga pernah diamanati menjadi pembicara dalam acara Konferensi Studi Indonesia-Asia di Melbourne, Australia dan pernah diundang Universitas Michigan untuk menjadi dosen tamu.


Saat ini Halim aktif di Studio Plesungan, Mojosongo, Solo. Di sana ia membuat program-program residensi seniman, pertunjukan, serta diskusi-diskusi. Ia juga membuat workshop-workshop penulisan untuk mengamati seni pertunjukan di kalangan muda. Halim juga mendorong anak muda untuk berani menulis resensi-resensi pentas teater atau tari secara dalam.


Halim juga sempat menanggapi isu pembentukan Kementerian Kebudayaan. Ia menyambut baik wacana ini. “Kemendikbudristek terlalu luas, cukup jadi Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi Saja. Kebudayaan harus menjadi kementerian sendiri agar bisa tertangani dengan baik,” ucap Halim yang dikutip dari kompas.com.


Dengan dedikasinya yang luar biasa, Halim HD telah menjadi inspirasi bagi banyak orang. Dengan semangatnya, ia telah membuktikan bahwa kebudayaan dapat menjadi kekuatan yang menyatukan, membawa masyarakat bersama dalam merayakan keragaman.


Penulis : Anisah Kurnia Rahmawati

Editor : Devita Melanie Candra


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama