Profesor Sumarsam (Sumber: Wesleyan University Press)
JAGATBUDAYA.com - Sumarsam adalah salah satu tokoh penting dalam dunia musik tradisional Jawa, khususnya gamelan, yang dikenal secara internasional. Ia tidak hanya seorang ahli musik, tetapi juga seorang etnomusikolog dan dosen yang telah berkontribusi besar dalam mempromosikan dan mengembangkan musik gamelan di luar Indonesia, terutama di Amerika Serikat. Melalui dedikasinya, Sumarsam telah menjadikan gamelan tidak hanya sebagai warisan budaya lokal, tetapi juga sebagai bagian dari dialog global dalam musik dan budaya. Mengutip langgar.co “Sikap bijaksana dalam berfikir seperti itu menjadi penting untuk dimiliki seorang akademisi bila ingin penelitannya kontekstual”, tandas Sumarsam. Latar Belakang dan PendidikanSumarsam lahir di Yogyakarta, Indonesia, yang merupakan pusat budaya dan seni tradisional Jawa. Dari kecil, ia sudah diperkenalkan dengan musik gamelan, yang merupakan salah satu bentuk seni paling berakar dalam kehidupan masyarakat Jawa, terutama di Yogyakarta dan Surakarta. Dengan lingkungan budaya yang kaya ini, Sumarsam tumbuh dengan kecintaan mendalam terhadap musik tradisional Jawa. Ia melanjutkan pendidikan formalnya di Akademi Seni Karawitan Indonesia (ASKI) Surakarta, yang kini menjadi Institut Seni Indonesia (ISI), di mana ia mengasah keterampilannya dalam memainkan gamelan serta memahami teori musik Jawa secara lebih mendalam. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Indonesia, Sumarsam mendapat kesempatan untuk melanjutkan studinya di Amerika Serikat. Ia memperoleh gelar master di bidang etnomusikologi dari Wesleyan University, dan kemudian melanjutkan program doktoralnya di Cornell University. Karier InternasionalSalah satu hal yang membedakan Sumarsam dari banyak musisi gamelan lainnya adalah kemampuannya dalam menjembatani dunia tradisional dan akademik. Setelah menyelesaikan pendidikan di Amerika, Sumarsam memutuskan untuk mengajar di Wesleyan University, sebuah universitas di Connecticut, yang memiliki program gamelan yang terkenal. Di sana, ia mengajar gamelan untuk mahasiswa dari berbagai latar belakang budaya dan negara, termasuk Amerika Serikat, Eropa, dan Asia. Selama lebih dari empat dekade, Sumarsam mengajarkan musik gamelan dan etnomusikologi di Wesleyan. Pengajarannya tidak hanya berfokus pada aspek teknis dalam memainkan gamelan, tetapi juga pada filosofi dan konteks budaya yang melingkupi seni musik Jawa. Hal ini memberikan perspektif yang lebih luas bagi para muridnya tentang bagaimana musik tradisional dapat berfungsi sebagai cerminan nilai-nilai budaya yang lebih dalam. Kontribusi di Dunia Akademik dan PenelitianSebagai seorang etnomusikolog, Sumarsam juga aktif dalam meneliti berbagai aspek musik Jawa. Salah satu fokus utama penelitiannya adalah bagaimana musik gamelan berubah dan beradaptasi di tengah dinamika sosial, politik, dan ekonomi, baik di Indonesia maupun di diaspora global. Ia sering kali meneliti bagaimana musik gamelan digunakan dalam konteks kekuasaan, agama, dan identitas, serta bagaimana musik ini berinteraksi dengan unsur-unsur budaya lain, baik tradisional maupun modern. Salah satu karya penting Sumarsam adalah bukunya yang berjudul "Gamelan: Cultural Interaction and Musical Development in Central Java" (1995). Buku ini tidak hanya membahas tentang musik gamelan dari sudut pandang teknis, tetapi juga bagaimana gamelan berkembang sebagai hasil dari interaksi budaya yang kompleks, baik dari pengaruh lokal maupun internasional. Dalam bukunya, Sumarsam mengkaji bagaimana gamelan telah dipengaruhi oleh agama, politik kolonial, serta modernisasi, dan bagaimana elemen-elemen ini membentuk musik gamelan yang kita kenal hari ini. Selain itu, Sumarsam sering menulis artikel dan memberikan kuliah mengenai musik gamelan dalam konteks globalisasi dan diaspora. Karyanya sangat berpengaruh dalam memperluas pemahaman dunia internasional tentang pentingnya gamelan sebagai salah satu bentuk seni yang dinamis dan relevan di dunia modern. Penerjemah Budaya dan Pengenal Gamelan di Dunia InternasionalSalah satu peran utama Sumarsam adalah sebagai penerjemah budaya. Ia memainkan peran penting dalam memperkenalkan musik gamelan kepada audiens global yang mungkin tidak terbiasa dengan seni dan budaya Jawa. Melalui pengajarannya di Wesleyan University dan berbagai institusi lainnya, Sumarsam telah melatih banyak mahasiswa yang kemudian menjadi duta gamelan di berbagai negara. Banyak dari murid-muridnya yang akhirnya mendirikan kelompok-kelompok gamelan di negara asal mereka, yang sekaligus membantu menyebarkan seni ini ke berbagai belahan dunia. Sumarsam juga sering diundang untuk tampil dan memberikan kuliah di berbagai universitas dan festival di seluruh dunia, baik di Amerika Serikat, Eropa, maupun Asia. Dalam setiap penampilannya, ia tidak hanya memperkenalkan musik gamelan, tetapi juga nilai-nilai budaya Jawa yang mendasarinya, seperti keselarasan, ketenangan, dan kebersamaan. Pengaruh dan WarisanPengaruh Sumarsam dalam dunia musik gamelan dan etnomusikologi sangat besar. Ia telah membantu membawa gamelan ke panggung dunia, menjadikannya sebagai bentuk seni yang diakui secara global, sambil tetap menjaga esensinya sebagai warisan budaya Indonesia. Melalui pengajaran, penelitian, dan penampilannya, Sumarsam telah membangun jembatan antara tradisi dan modernitas, serta antara Timur dan Barat. Warisan Sumarsam tidak hanya terlihat dalam karya-karyanya, tetapi juga dalam generasi baru musisi dan peneliti gamelan yang telah ia latih. Di bawah bimbingannya, musik gamelan tidak hanya hidup sebagai bagian dari tradisi, tetapi juga terus berkembang dan beradaptasi dengan dunia yang semakin terhubung. Sumarsam adalah contoh nyata bagaimana seorang musisi tradisional dapat berperan sebagai agen perubahan dan pembawa pengaruh di panggung global. Ia membuktikan bahwa seni tradisional seperti gamelan memiliki kekuatan untuk melampaui batasan geografis dan budaya, serta berbicara kepada jiwa manusia di mana pun mereka berada. Dengan dedikasi dan visinya, Sumarsam telah memastikan bahwa musik gamelan akan terus hidup, berkembang, dan dinikmati oleh generasi-generasi mendatang di seluruh dunia. Penulis : Zahra Annisa Editor : Anisah Kurnia Rahmawati |
Tags:
TOKOH