Dolorosa Sinaga: Menghadirkan Suara Perempuan dan Kemanusiaan Melalui Seni Patung

Dolorosa Sinaga (Sumber : https://buku-otobiografi.blogspot.com)

JAGAT BUDAYA.com - Dolorosa Sinaga adalah seorang seniman patung terkemuka di Indonesia, yang dikenal karena karyanya yang kuat dalam menyuarakan isu-isu kemanusiaan, keadilan, dan hak-hak perempuan. Lahir di Sibolga, Sumatra Utara, pada 30 Oktober 1952, Dolorosa telah menghabiskan puluhan tahun menciptakan karya-karya patung yang mengekspresikan semangat perlawanan, kebebasan, dan pemberdayaan. Karyanya tidak hanya dikenal di Indonesia, tetapi juga diakui secara internasional, menjadikannya salah satu tokoh penting dalam seni rupa kontemporer Indonesia.

Dolorosa memulai pendidikan seni di Institut Kesenian Jakarta (IKJ), dan mendalami seni patung. Ia kemudian melanjutkan studinya di St. Martin's School of Art, London, yang memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan gaya dan pandangan seninya. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat, Dolorosa mengembangkan ciri khas dalam karya-karya patungnya, yaitu bentuk-bentuk tubuh manusia yang mencerminkan perjuangan, penderitaan, serta kekuatan batin.

Selama kariernya, Dolorosa juga menjadi salah satu pendiri Jaringan Perempuan Indonesia yang bergerak dalam advokasi hak-hak perempuan. Keterlibatannya dalam isu-isu sosial ini tercermin dalam karyanya, yang sering kali berfokus pada tema-tema terkait peran perempuan, ketidakadilan sosial, dan kebebasan individu.

Salah satu tema sentral dalam karya Dolorosa adalah pemberdayaan perempuan. Ia sering menggambarkan perempuan sebagai sosok kuat yang berjuang melawan penindasan, baik itu dalam konteks sosial, politik, maupun budaya. Dalam beberapa karyanya, tubuh perempuan digambarkan dalam posisi yang dinamis dan penuh gerak, menggambarkan semangat perlawanan dan kemerdekaan.

Kepada Jawapos.com, Minggu (31/12/2023), Dolorosa mengatakan ”Keberpihakan saya pada persoalan-persoalan yang dihadapi perempuan terus saya gaungkan sampai perempuan tidak lagi perlu bercita-cita jadi budak di negeri orang lalu pulang dalam peti mati atau lumpuh. Itu persoalan kita, kita nggak boleh diam”

Salah satu karyanya adalah "Perempuan dan Kemanusiaan" yang menunjukan figur perempuan yang digambarkan dengan kekuatan dan keberanian, menjadi simbol pemberdayaan perempuan di tengah budaya yang sering kali patriarkal. Karya ini menegaskan pentingnya peran perempuan dalam masyarakat dan perjuangan mereka untuk mendapatkan kesetaraan hak.

Karya-karya Dolorosa telah dipamerkan di berbagai galeri dan museum internasional, termasuk di Inggris, Jepang, dan Eropa. Ia juga sering berpartisipasi dalam biennale dan pameran seni kontemporer global, menjadikan namanya dikenal di kancah internasional. Selain itu, Dolorosa juga aktif mengajar dan membagikan ilmunya kepada generasi muda, sebagai dosen di Institut Kesenian Jakarta (IKJ), tempat ia pertama kali memulai kariernya.

Ia juga terlibat dalam seni publik, seperti pembuatan patung untuk ruang-ruang publik yang merepresentasikan perjuangan masyarakat. Seni publik yang dihasilkan Dolorosa sering kali menciptakan ruang bagi dialog sosial dan refleksi kritis tentang keadaan sosial di Indonesia.

Dolorosa tidak hanya mementingkan estetika, tetapi juga soal pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat. Melalui karyanya, ia ingin membangkitkan kesadaran publik akan pentingnya kemanusiaan dan hak-hak yang adil bagi semua.

Atas kontribusi besarnya dalam seni rupa dan hak asasi manusia, Dolorosa Sinaga telah menerima berbagai penghargaan. Dedikasinya terhadap seni yang menyuarakan keadilan sosial dan pemberdayaan perempuan menjadikannya inspirasi bagi banyak seniman muda di Indonesia.

Dolorosa Sinaga adalah seniman yang menggunakan seni sebagai medium untuk menyuarakan ketidakadilan dan memperjuangkan kemanusiaan. Karyanya, yang menampilkan kekuatan dan penderitaan manusia, terutama perempuan, membawa pesan yang mendalam tentang perjuangan hidup, kebebasan, dan hak asasi. Melalui patung-patungnya, Dolorosa menunjukkan bahwa seni memiliki kekuatan untuk menyentuh hati dan merangsang perubahan sosial. Dedikasinya terhadap seni dan kemanusiaan menjadikannya salah satu seniman paling berpengaruh di Indonesia dan internasional.

Penulis : Zahra Annisa

Editor : Devita Melanie Candra


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama