Pameran "Parama Iswari, Mahasakti Keraton Yogyakarta" Angkat Peran Perempuan dalam Sejarah Keraton

Busana dan regalia penobatan permaisuri dipamerkan di Parama Iswari mulai (6/10/2024) di Keraton Yogyakarta untuk memperlihatkan tradisi kerajaan. (Dokumentasi: jagatbudaya.com/deaarda).


Yogyakarta, JAGATBUDAYA.com - Kraton Yogyakarta menggelar pameran akhir tahun bertajuk Parama Iswari, Mahasakti Keraton Yogyakarta, yang berlangsung mulai (6/10/2024) hingga (26/1/2025) di Kompleks Kedhaton, Museum Kraton Yogyakarta. Pameran ini menghadirkan narasi penting tentang peran perempuan, khususnya para permaisuri Keraton, yang selama ini jarang terungkap secara mendalam di ruang publik.

“Pameran ini bukan sekadar menghadirkan perempuan sebagai konco wingking, tetapi menunjukkan bagaimana mereka berperan penting dalam politik, militer, dan ekonomi di Keraton. Peran perempuan sangat signifikan dan mereka layak untuk dikenal masyarakat luas,” ujar GKR Bendara.

Pameran ini menampilkan koleksi busana, perhiasan, manuskrip, dan arsip catatan keuangan yang berkaitan dengan perempuan Keraton Yogyakarta, mulai dari Sultan Hamengku Buwono I hingga Sultan HB X. Pengunjung dapat melihat bagaimana para permaisuri berkontribusi dalam menjaga stabilitas politik dan ekonomi di Keraton, dengan tokoh-tokoh seperti Raden Ayu Kadipaten, panglima perang Prajurit Langenkusumo, dan GKR Kencana, pengelola keuangan di era Sultan HB VII.

Kurator pameran, Fajar Wijanarko, menjelaskan bahwa istilah parameswari dalam bahasa Jawa berarti "perempuan utama" dan telah digunakan sejak abad ke-9. "Pameran ini diharapkan bisa memberikan kesadaran bahwa perempuan memiliki peran yang sama pentingnya dengan laki-laki dalam sejarah dan budaya, sekaligus mendorong redefinisi peran perempuan di masa kini," tambahnya.

Antusiasme pengunjung juga terlihat sejak hari pertama pameran. Menurut penjaga loket tiket, jumlah pengunjung meningkat secara signifikan setelah pembukaan pameran. Salah satu pengunjung, Niko, menyampaikan, “Walaupun saya laki-laki, saya tetap tertarik dengan tema pameran ini. Peran perempuan dalam sejarah ternyata sangat menarik dan penting untuk dipelajari.”

Pameran ini tidak hanya mengajak pengunjung untuk mengapresiasi peran perempuan dalam sejarah, tetapi juga menghadirkan diskusi edukatif melalui kegiatan pendukung seperti lokakarya dan kuliah umum. Acara ini diharapkan dapat menjadi media refleksi dan inspirasi bagi masyarakat, terutama perempuan, untuk saling mendukung dan menguatkan peran mereka di berbagai bidang kehidupan.


Penulis : Dea Arda Rikia

Editor : Anisah Kurnia Rahmawati

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama