Penampilan band di malam puncak Jogja World Heritage Festival (22/09/2024) |
Yogyakarta, JAGATBUDAYA.COM – “Jogja World Heritage Festival: Gebayanan" berlangsung pada 21-22 September 2024 di sepanjang Jalan DI Panjaitan, Mantrijeron, Yogyakarta, berhasil menarik perhatian ribuan pengunjung. Acara ini diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Yogyakarta untuk memperingati satu tahun penetapan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO.
Acara ini mengusung tema "Sangkaning Dumadi" yang berarti menggambarkan asal-usul kehidupan serta hubungan harmonis antara manusia, alam, dan budaya. Sejumlah pertunjukan seni yang memukau dipertontonkan dalam acara ini seperti Tari Srimpi Pandelori, Tari Sangkan, Kolosal Kampung Menari, Flashmob Sumbu Filosofi, dan masih banyak lagi.
“Acara festival seperti ini harus terus diadakan. Karena ini festival budaya, artinya bisa ikut melestarikan budaya. Saya kemarin sudah datang kesini, hari ini datang kesini lagi karena senang dan ingin turut memeriahkan.” ungkap Rini, salah satu pengunjung asal Godean.
Salah satu daya tarik utama festival ini adalah pertunjukan musik dari grup Keroncong Sayidan, Band Minor 26, Keroncong Sorlem, dan penyanyi muda berbakat, Damara De. Selain itu, dilaksanakan juga Amazing Race dan Kirab 4 Bragada yang mengarak Gunungan Kakung dan Putri.
Tak hanya seni, acara ini juga menghadirkan festival kuliner dari UMKM lokal. Terdapat puluhan tenant UMKM yang menyajikan berbagai makanan, mulai dari jajanan tradisional, jajanan kekinian, hingga makanan berat.
"Acara ini pastinya sangat membantu kami para pelaku UMKM untuk mempromosikan produk jualan kami. Alhamdulillah, banyak pengunjung yang datang dari kemarin." ujar Tutik, salah satu pelaku UMKM.
Panitia juga memberikan kemudahan bagi pengunjung dengan tidak memungut biaya masuk serta membagikan voucher diskon senilai 5.000 rupiah untuk pembelian di tenant UMKM. Dengan berbagai acara yang meriah dan beragam, Jogja World Heritage Festival menjadi sukses besar dan diharapkan dapat memperkuat kecintaan masyarakat terhadap budaya lokal.
Penulis : Anisah Kurnia Rahmawati
Editor : Devita Melanie Candra